Dari keluarga tak utuh untuk masa depan yang lebih baik
Ketika Naila, 16, memperkenalkan diri di hadapan peserta sesi ‘Lingkar Remaja’ di Lhokseumawe, Aceh, dia tampil layaknya remaja pada umumnya. Namun di balik kaca mata dan penampilan sederhananya itu, pengalaman hidup yang telah dia lewati, jauh melebihi teman sebayanya., Terimakasih, Aku!, Tumbuh dewasa di tengah keluarga yang tidak lagi utuh bukanlah hal yang mudah bagi Naila. Sebagai anak tertua, dia juga harus berperan merangkul adik-adiknya melewati masa-masa sulit itu. “Semenjak orang tua saya berpisah, saya menjadi teman ngobrol ibu,” ungkap aktivis sekolah itu. “Ini bukanlah hal yang mudah karena saya harus memahami kondisi..., Menyimak lebih dekat, Di ruangan yang sama, ada Agam, 18 tahun, seorang siswa yang sepintas nampak lebih kalem. Dia masih duduk di kelas 3 SD kala ayahnya memilih meninggalkan keluarganya setelah mengetahui bahwa ibunya mengalami stroke. Sejak saat itu, hidup menjelma seperti lelah tanpa henti. Agam merasa tidak ada seorangpun yang tulus peduli kepadanya. Bahkan dia...
Baca ceritanya